My University

Rabu, 06 Juli 2011

Pengenalan Keanekaragaman Budaya di Indonesia

Kebudayaan mempunyai arti yang sangat luas. Kebudayaan adalah hasil karya pemikiran manusia yang dilakukan secara sadar dalam hidup bermasyarakat. Semua yang merupakan hasil usaha buah budinya manusia merupakan kebudayaan. Hasil usaha pemikiran atau karya-karya yang memiliki nilai-nilai keindahan disebut kesenian.
Pada diri manusia menimbulkan ilmu pengetahuan. Denganj akal pikirannya, manusia selalu mencari, mencoba, menyelidiki, dan akhirnya menemukan sesuatu yang baru. Dengan panca indra manusia dapat mengembangkan rasa keindahan (estetika), dan ini dapat menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Manusia selalu menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagian. Unsur ketiga, yaitu karsa (kemauan) menimbulkan kehidupan luhur seperti kehidupan beragama dan kesusilaan.
Dengan cipta, rasa dan karsa itu maka manusia berbudaya. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa: Kebudayaan ialah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat.
a. Berbagai Corak Budaya Daerah
Corak kebudayaan suatu masyarakat atau bangsa sangat erat hubungannya dengan corak kehidupan masyarakat atau bangsanya. Suatu masyarakat yang hidup sebagai nelayan dan perdagangan samudera akan melahirkan kebudayaan maritim. Suatu masyarakat yang hidup di daerah steppa atau padang rumput akan mengembangkan kebudayaan nomadis, kebudayaan masyarakat penggembala, dan sebagainya. Di wilayah Indonesia yang sangat luas ini ketiga corak kebudayaan tersebut banyak kita dapati.
Dari berbagai media koran, majalah, radio, televisi, seringkali kita saksikan keanekaragaman budaya daerah. Kesenian daerah itu membuktikan kekayaan budaya bangsa kita. Berjenis-jenis tarian, lagu, cerita, drama, tenunan, ukir-ukiran, dan sebagainya terdapat di Indonesia. Ada tarian seudati dan tarian saman dari Aceh, tari tor-tor dari tapanuli, tari serimpi dari Jawa Tengah, tari jaipongan dari Jawa Barat dan masih banyak lagi yang lainnya. Gamelan dari Jawa dan Sunda, Gending sriwijaya dari Sumatra Selatan, orkes bambu dari tanah toraja, kolintang dari Sulawesi Utara menjadi kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan dan kesenian yang beraneka ragam menggambarkan kehidupan masyarakat indonesia.
Dengan banyaknya suku bangsa, maka ragam pula keseniannya. Walaupun demikian, masih terlihat adanya kesamaan-kesamaan. Hal ini disebabkan bangsa Indonesia adalah seketurunan di samping hidup dalam lingkungan yang hampir sama. Misalnya sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani sehingga melahirkan budaya agraris. Sambil menunggu panen tiba, seringkali diisi dengan berbagai hiburan, misalnya karapan sapi di madura, tari maengket dari menado, Degung dari sunda, dan lain-lain. Sesudah waktu panen banyak kita lihat kegiatan perkawinan maupun khitanan. Pada kesempatan itulah kita lihat adanya wayang kulit, wayang golek, topeng dan hiburan yang lainnya. Itulah berbagai corak kebudayaan Indonesia yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia.
b. Seni Budaya Nasional
Dalam penjelasan UUD 1945 dinyatakan bahwa yang dimaksud budaya nasional ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia seluruhnya termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia.
Untuk membangun budaya nasional Indonesia diperlukan segala sari-sari serta puncak-puncak kebudayaan yang terdapat di seluruh daerah Indonesia yang dipergunakan sebagai modal dan isinya. kemudian dikembangkan, diperkaya dengan unsur-unsur baru yang kita butuhkan dalam kehidupan dewasa ini, yaitu usaha-usaha pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Di Jawa Timur misalnya kita mengenal kesenian yang disebut ludruk, agar ludruk itu dapat dimengerti oleh penduduk luar pulau jawa maka digunakanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Wayang tidak hanya digemari oleh masyarakat jawa, tetapi juga digemari oleh masyarakat di luar pulau jawa, bahkan orang-orang luar negeri pun ikut mempelajarinya. Tari pendet dari bali sekarang tidak hanya dipelajari oleh remaja dari bai, tetapi dipelajari juga oleh remaja dari jawa, sumatra, dan lain-lain.
Tari-tarian daerah dan lagu-lagu daerah sudah menjadi milik kita bersama. Kesenian daerah dari manapun asalnya sudah tidak lagi merupakan kesenian suku, tetapi kita terima sebagai kesenian nasional.